Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo: Pelopor Ekonomi Nasional dan Pendidikan Indonesia



Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo lahir di Yogyakarta pada tanggal 16 Mei 1894. Beliau berasal dari keluarga priyayi Jawa yang terhormat. Ayahnya, Raden Tumenggung Panji Djojoadisoerjo, adalah seorang tokoh penting di Kasunanan Yogyakarta, dan ibunya bernama Raden Ayu Ngadisah. Lingkungan keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan pendidikan turut membentuk karakter dan pandangan hidup Margono sejak dini.

Pendidikan dan Pembentukan Intelektual
Margono Djojohadikoesoemo menempuh pendidikan formal di berbagai institusi terkemuka pada masanya. Beliau memulai pendidikannya di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah dasar berbahasa Belanda. Kemudian, beliau melanjutkan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), setingkat sekolah menengah pertama. Kecerdasannya yang menonjol membawanya melanjutkan studi ke Rechtshoogeschool te Batavia (Sekolah Tinggi Hukum di Batavia, kini Fakultas Hukum Universitas Indonesia). Di sinilah Margono mendalami ilmu hukum yang kelak menjadi landasan penting dalam kiprahnya di bidang ekonomi dan politik.

Selain pendidikan formal, Margono juga aktif dalam berbagai organisasi pergerakan nasional pada masa mudanya. Interaksinya dengan tokoh-tokoh pergerakan memberikan wawasan yang luas tentang kondisi sosial, ekonomi, dan politik bangsa Indonesia di bawah penjajahan Belanda. Pengalaman ini menumbuhkan semangat nasionalisme dan keinginan kuat untuk memajukan bangsanya. 

Latar Belakang dan Karier di Bidang Ekonomi

Setelah menyelesaikan pendidikan hukumnya, Margono Djojohadikoesoemo tidak langsung berpraktik sebagai pengacara. Beliau memiliki visi yang lebih besar, yaitu membangun kemandirian ekonomi bangsa Indonesia. Beliau melihat betapa pentingnya peran pengusaha pribumi dalam menggerakkan roda perekonomian dan melepaskan diri dari dominasi ekonomi kolonial.

Dengan semangat kewirausahaan yang tinggi, Margono terjun ke dunia bisnis. Beliau mendirikan berbagai perusahaan di berbagai sektor, termasuk perdagangan, perkebunan, dan perbankan. Salah satu kontribusi terbesarnya adalah pendirian Bank Negara Indonesia (BNI) pada tahun 1946. Sebagai bank sentral pertama Republik Indonesia, BNI memiliki peran krusial dalam menstabilkan keuangan negara yang baru merdeka dan membiayai pembangunan ekonomi. Visi Margono tentang pentingnya bank nasional yang kuat menjadi kenyataan melalui BNI.

Selain BNI, Margono juga aktif dalam berbagai organisasi pengusaha dan menjadi motor penggerak dalam upaya memperjuangkan kepentingan ekonomi nasional. Beliau gigih dalam mendorong kebijakan-kebijakan pemerintah yang berpihak pada pengusaha pribumi dan memajukan industri dalam negeri.

Kontribusi di Bidang Pendidikan

Kepedulian Margono Djojohadikoesoemo terhadap kemajuan bangsa tidak hanya terbatas pada bidang ekonomi. Beliau juga memiliki perhatian yang besar terhadap pendidikan. Beliau menyadari bahwa pendidikan merupakan kunci untuk mencetak generasi penerus yang cerdas, berkarakter, dan memiliki semangat nasionalisme.

Bersama dengan tokoh-tokoh nasional lainnya, Margono turut mendirikan Universitas Islam Indonesia (UII) pada tahun 1945 di Yogyakarta. Keberadaan UII menjadi tonggak penting dalam sejarah pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya dalam menyediakan pendidikan yang berkualitas dengan nilai-nilai Islam.

Keterlibatan Margono dalam pendirian UII menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang berlandaskan pada nilai-nilai agama dan kebangsaan.

Jasa dan Penghargaan

Jasa-jasa Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo bagi bangsa dan negara sangatlah besar. Beliau adalah seorang pelopor ekonomi nasional yang berani mengambil risiko dan memiliki visi jauh ke depan. Pendirian Bank Negara Indonesia menjadi warisan monumental yang terus memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia hingga saat ini.

Keterlibatannya dalam pendirian Universitas Islam Indonesia juga menunjukkan dedikasinya terhadap kemajuan pendidikan dan pembentukan karakter bangsa.

Atas jasa-jasanya yang luar biasa, Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo dianugerahi berbagai penghargaan dan penghormatan dari pemerintah dan masyarakat. Beliau dikenang sebagai seorang tokoh yang visioner, gigih, dan memiliki semangat kebangsaan yang tinggi.

Hari-hari Terakhir

Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo wafat pada tanggal 16 Mei 1978 di Jakarta, tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-84. Kepergian beliau merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. Namun, warisan pemikiran dan karya-karyanya terus hidup dan menginspirasi generasi penerus untuk terus berjuang demi kemajuan bangsa dan negara.

Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo adalah contoh teladan seorang intelektual yang tidak hanya memiliki wawasan yang luas tetapi juga memiliki keberanian untuk mewujudkan visinya demi kemajuan bangsa. Dedikasi dan kontribusinya di bidang ekonomi dan pendidikan menjadikannya salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia.

Bagus Satriawan

Posting Komentar

0 Komentar