Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Mengapa Ponorogo Saat Ini Lebih Dingin? Cari Tahu Jawabannya Disini


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa udara dingin yang dirasakan oleh masyarakat di Indonesia, terutama di daerah selatan Khatulistiwa seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, tidak disebabkan oleh fenomena Aphelion.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menjelaskan bahwa Aphelion adalah fenomena tahunan yang tidak memiliki hubungan langsung dengan udara dingin yang saat ini dialami.

"Aphelion terjadi setiap tahun. Mengenai hawa dingin yang sekarang ini, sebenarnya lebih dipengaruhi oleh kejadian di selatan Khatulistiwa, khususnya bagi saudara-saudara kita di pulau Jawa, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, yang disebabkan oleh udara kering dari Australia, di mana monsun Australianya bersifat lebih kering.” ujarnya dalam konferensi pers mengenai perkembangan cuaca ekstrem dan iklim yang diadakan secara daring pada hari Senin, 7 Juli 2025.


Kondisi ini mengakibatkan suhu udara pada malam hari terasa lebih dingin, sedangkan pada siang hari pun tidak sepanas bulan-bulan lainnya yang memiliki kadar uap air lebih tinggi, sehingga panasnya terasa lebih menyengat.

Ia menjelaskan bahwa meskipun secara waktu, fenomena Aphelion dan cuaca dingin ini terjadi bersamaan, Aphelion adalah fenomena astronomis berskala global, sehingga tidak dapat dijadikan sebagai penyebab langsung cuaca dingin di wilayah tertentu.

“Kebetulan secara waktu memang sama, dan jika Aphelion yang menyebabkan suhu dingin, seharusnya itu terjadi di seluruh wilayah Bumi, tetapi kenyataannya tidak demikian. Jadi, suhu yang terasa lebih dingin, terutama pada malam hari, sebenarnya adalah sifat musiman yang memiliki karakteristik khas,” tuturnya.

Bagus Satriawan

Posting Komentar

0 Komentar