Aksi damai yang diadakan pada Selasa (29/07/2025) tersebut terdiri dari gabungan elemen tokoh-tokoh masyarakat dan pemuda yang berasal dari desa Plalangan, Jimbe serta Jenangan dan dipusatkan didepan balai Desa Jimbe.
Aksi ini merupakan respons atas keluhan masyarakat yang selama ini terganggu oleh aktivitas truk dam. Beberapa tuntutan yang disampaikan meliputi:
1. Larangan truk melintas pukul 06.00–07.30 WIB karena bertepatan dengan jam keberangkatan anak sekolah.
2. Pengurangan muatan truk overload untuk mencegah kerusakan jalan yang semakin parah.
3. Pelarangan konvoi truk mengingat jalanan sempit dan rawan kecelakaan.
4. Truk kosong dilarang ngebut demi keselamatan pengguna jalan lain.
Kapolsek Jenangan Iptu Amrih Widodo, S.H. menyatakan, “Alhamdulillah, dari pihak warga maupun pihak truk sudah menyetujui tuntutan tersebut. Hari ini terkait tuntutan berjalan lancar dan kondusif. Warga pun mendukung kegiatan hari ini dan akan mengevaluasi.” terangnya.
Aksi ini muncul setelah puluhan truk pengangkut material (dump truck) kerap melintas secara ugal-ugalan, bahkan sempat menyebabkan kecelakaan beberapa waktu lalu.
"Kemarin karena iring-iringan dump truk terlalu banyak, sempat terjadi kecelakaan. Alhamdulillah korban tidak mengalami luka,” jelas Iptu Amrih.
Seperti telah diketahui, ratusan truk setiap hari melintas dijalan utama penghubung Kecamatan Jenangan, dan disinyalir menjadi penyebab utama kerusakan jalan dan meningkatkan risiko keselamatan saat berkendara.
Aksi berakhir pukul 10.00 WIB dengan pengawasan ketat Polsek Jenangan. Warga berharap kesepakatan ini bisa menjadi solusi jangka panjang untuk keamanan dan kenyamanan bersama.
Bagus Satriawan
0 Komentar