PONOROGO (Warta Mothik) - Desa Bringinan di Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, berhasil masuk dalam 10 besar nominasi Lomba Desa Terbaik dalam Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) tahun 2025.
Prestasi ini menempatkan Bringinan sebagai salah satu desa dengan komitmen dan inovasi terbaik dalam melindungi warganya yang bekerja di luar negeri.
Lomba ini diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bekerja sama dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI). Sebelumnya, sebanyak 34 desa telah lolos seleksi administrasi yang diumumkan pada 27 Mei 2025 lalu.
Kepala desa Bringinan, Barno, menyebut Bringinan sebagai salah satu desa yang telah menjalin kerja sama dalam program Desa Peduli Buruh Migran.
Ia juga mengatakan, Bringinan diajukan mengikuti lomba ini karena menunjukkan komitmen kuat dalam perlindungan PMI.
“Alhamdulillah, dalam proses seleksi Bringinan berhasil menembus 10 besar. Sekarang kami sedang membantu pemerintah desa untuk menyusun portofolio yang lebih komprehensif agar bisa menjadi juara utama,” ujar Barno saat ditemui di kantor desa Bringinan, Jum'at (13/06/2025).
Ia menambahkan, keberhasilan ini tak lepas dari langkah konkret Pemerintah Desa Bringinan dalam menjalankan mandat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. Salah satu buktinya adalah pembentukan peraturan desa khusus tentang pelindungan PMI.
Selain itu, Desa Bringinan memberikan pelayanan kepada calon pekerja migran. Hal ini menjadi ujung tombak dalam memberikan informasi, pendampingan, dan penanganan masalah seputar PMI.
Tak hanya itu, komitmen pemerintah desa juga tercermin dalam pengalokasian anggaran. Pada tahun 2025, Dana Desa telah digunakan untuk pemberdayaan purna PMI melalui pelatihan keterampilan dan pembangunan fasilitas pendukung.
Menurut Kades Barno, langkah-langkah tersebut menunjukkan keseriusan Pemerintah Desa Bringinan dalam melindungi dan memberdayakan warganya. Ia berharap pencapaian ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Ponorogo maupun di seluruh Indonesia.
"Bringinan membuktikan bahwa negara bisa hadir hingga ke tingkat desa. Apa yang dilakukan pemerintah desa ini patut diapresiasi karena menjadi cermin bagaimana mandat undang-undang diterjemahkan ke dalam kebijakan nyata di lapangan.” ungkapnya.
Lomba Desa Terbaik dalam Pelindungan Pekerja Migran Indonesia menilai empat aspek utama. Yakni legalitas, pelayanan dan tata kelola PMI, pelindungan keluarga PMI, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis remitansi. Semua aspek ini harus dibuktikan melalui dokumentasi dalam bentuk foto, video dan narasi.
Kepala desa sederhana ini menutup dengan harapan besar agar Desa Bringinan tidak hanya menjadi finalis, tapi juga bisa menyabet juara utama.
“Tentu kami berharap semoga Bringinan menjadi sang juara dan terus menjadi pelopor perlindungan pekerja migran di tingkat desa.” tutupnya.
Bagus Satriawan
0 Komentar