Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Serangan Hama Wereng di Ponorogo Meluas, Petani Terpaksa Panen Dini


PONOROGO (Warta Mothik) - Serangan hama wereng kini tidak hanya terjadi di wilayah selatan Ponorogo, melainkan sudahh meluas hingga ke utara hingga mendekati pusat kota. 

Disinyalir hama tersebut menyerang areal  tanaman padi seluas lebih dari ratusan hektare meskipun hingga saat berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo. 

Serangan wereng kali ini terhitung sangat ganas dengan penyebaran yang sangat cepat sehingga petani merasa sangat kesulitan dalam menanggulanginya.

Mariyun (47thn) seorang petani asal desa Bajang, kecamatan Mlarak, mengungkapkan bahwa lahan sawah miliknya yang kurang dari seminggu siap untuk dipanen terserang wereng dalam waktu tiga hari, sehingga memaksa dirinya untuk memanen padi lebih cepat dari yang seharusnya. 

“Sawah saya seharusnya panen seminggu lagi, tapi karena hama wereng akhirnya mau tidak mau harus saya panen hari ini." ungkapnya saat ditemui Warta Mothik di sawahnya, Jum'at (11/07/2025) 

Kemudian ia juga mengatakan betapa cepatnya penyebaran hama wereng yang menyerang tanaman padi miliknya. 

"Serangan hama wereng kali ini sangat cepat mas. Kemarin siang padi saya masih terlihat hijau, namun siang ini hampir separuhnya sudah kelihatan kering." ucapnya pasrah. 


Tidak berbeda jauh dengan apa yang dikemukakan Mariyun, seorang petani di wilayah kelurahan Ronosentanan, kecamatan Siman, Toiman (51thn) juga mengakui mengalami serangan hama serupa. 

“Hama wereng yang menyerang saat ini mematikan hampir separuh tanaman padi di sawah saya. Padahal saya menanam bibit (menyebutkan merk) yang tahan terhadap serangan berbagai macam penyakit, tetapi ternyata hasilnya sama saja." jelas petani ini. 

Ia juga mengungkapkan kerugian yang bakal ia hadapi dengan adanya serangan hama wereng ini. 

"Saya rugi banyak mas, mungkin jutaan, tapi tepatnya masih belum saya hitung. Luas lahan saya 2 hektare, tapi saat ini mungkin hanya bisa diselamatkan separuh saja. Musim panen lalu bisa mencapai 12 ton per hektar, sekarang mungkin tersisa 6-7 ton saja per hektarnya. Jadi tinggal dihitung saja." bebernya. 

"Saya tidak menyalahkan siapa-siapa mas, mungkin memang sudah waktunya. Apalagi kondisi cuaca saat ini yang tidak menentu atau sebab lain saya kurang tahu. Yang penting saya ikhlas nglakoni saja." tutupnya sambil tersenyum getir. 

Bagus Satriawan



Posting Komentar

0 Komentar