Nimfa dari Fulgoroida memproduksi cairan lilin dari kelenjar khusus di perut dan bagian tubuh lainnya. Cairan lilin ini bersifat hidrofobik dan membantu menyembunyikan serangga dari pemangsa. Betina dewasa juga memproduksi cairan lilin untuk melindungi telur.
Wereng merupakan vektor dari beberapa penyakit tumbuhan terutama fitoplasma yang hidup di floem tumbuhan dan ditularkan oleh wereng ketika menyerap nutrisi dari batang tumbuhan.
Contoh wereng yang menjadi hama
• Wereng Hijau (Siphanta acuta)
Merupakan hama utama padi karena penyebar virus tungro. Virus yang menyebabkan penyakit ini yaitu Rice tungro bacilliform badnavirus (RTBV) dan Rice tungro spherical badnavirus (RTSV). Penyakit tungro dapat menyebabkan kehilangan hasil yang besar pada produksi tanaman padi.
• Wereng Coklat (Nilaparvata lugens)
Wereng batang cokelat (WBC) merupakan salah satu hama yang mempunyai kemampuan merusak sangat tinggi pada pertanaman padi karena mampu menimbulkan kerusakan baik langsung maupun tidak langsung secara cepat.
Kerusakan secara langsung terjadi karena hama ini mempunyai kemampuan mengisap cairan tanaman yang menyebabkan daun menguning, kering dan akhirnya mati yang dikenal dengan gejala hopperburn.
Kerusakan secara tidak langsung terjadi karena serangga ini merupakan vektor penyakit kerdil rumput dan kerdil hampa. Wereng batang cokelat merupakan hama penting tanaman padi di Indonesia yang sejak tahun 1985 telah mengancam target swasembada beras.
Faktor utama yang berkontribusi terhadap meningkatnya populasi dan serangan wereng batang cokelat dalam beberapa tahun terakhir ini adalah potensi biotik wereng batang cokelat yang tinggi, faktor abiotik dan sistem budidaya padi yang mendukung berkembangnya populasi wereng batang cokelat. Predator untuk mengendalikan wereng ini adalah Cyrtorhinus lividipennis (Hemiptera: Miridae).
• Wereng punggung putih (Sogatella furcifera
Salah satu jenis hama wereng yang sangat sulit dikendalikan karena memiliki berbagai biotipe masing-masing, juga memiliki kesukaan tersendiri terhadap kultivar yang berbeda-beda pula. Sehingga menyulitkan para peneliti untuk menemukan solusi penanggulangannya.
Bagus Satriawan
Sumber Wikipedia
0 Komentar