Penutupan warung esek-esek ini dilaksanakan setelah beberapa hari yang lalu ditemukan beberapa pelayan warung prostitusi yang terindikasi mengidap Virus HIV (virus penyebab penyakit AIDS).
Para penghuni warung telah diberi tenggat waktu selama 3 hari untuk mengosongkan warung-warung yang disewa diatas lahan milik aset desa Ngrupit.
Dijelaskan oleh Kepala Satpol PP dan Damkar Kab. Ponorogo, Eko Edi Suprapto bahwa penutupan, penyegelan dan pemasangan spanduk juga stiker di lokasi warung prostitusi Njanti untuk memastikan bahwa lokasi tersebut sekarang tidak diijinkan untuk digunakan kembali.
Dirinya bersama tim terkait juga akan melakukan pemantauan sehingga tidak terjadi lagi penyalahgunaan lokasi tersebut.
Eko Edi Suprapto menjabarkan pihaknya secara menyeluruh akan melakukan tracking dan penutupan di lokasi yang berpotensi ada transaksi prostitusinya. Juga tempat hiburan yang berpotensi menjadi tempat penyebaran Virus HIV.
"Kami akan melakukan penyisiran dan penelusuran (tracking) di tempat-tempat lainnya. Seperti di Siman, Ndanyang Sukosari, Serangan dan Kedung Banteng. Bahan juga tidak menutup kemungkinan tempat hiburan dan karaoke." ungkapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan untuk pelayan warung prostitusi yang terinfeksi Virus HIV akan dilokalisir kemudian dipulangkan ke daerah mereka masing-masing.
"Untuk sementara yang positif terinfeksi Virus HIV kami lokalisir di dinas sosial dan selanjutnya akan kami kembalikan ke daerah asalnya masing-masing." jelas Eko.
Sementara itu Kepala Desa Ngrupit, Suherman, mendukung penuh kegiatan penertiban warung-warung yang ada di pasar Njanti agar tidak disalahgunakan.
Dirinya bersama pihak desa juga sudah menyiapkan pembongkaran pasar, dan akan dibangun lagi pertokoan, mengingat bangunan yang ada di pasar Njanti Ngrupit memang sudah cukup lama.
"Kami bersama pihak desa Ngrupit sudah mengalokasikan anggaran untuk membongkar Pasar Njanti, setelahnya akan kita pagar dan akan dibangun pertokoan yang bagus" jelasnya.
Dalam penertiban di warung Njanti Ngrupit itu, sebagian dari para penghuni warung menyampaikan protes kepada aparat yang melaksanakan penutupan dengan alasan bahwa mereka sudah membayar sewa tempat untuk berjualan.
Bagus Satriawan
0 Komentar