PONOROGO (Warta Mothik) - Tim dari Kementrian Pekerjaan Umum Bidang Teknik melakukan kunjungan ke TPA Mrican, Sabtu (17/05/2025).
Dian Irawati selaku Direktur Bina Teknik dan Bangunan Gedung Penyehatan Lingkungan menjelaskan bahwa tujuan mengunjungi TPA Mrican dalam rangka memetakan beberapa jenis fasilitas, baik perencanaan pengelolaan atau operasional maupun pemanfaatannya.
Dipilihnya Ponorogo ini sebagai salah satu sasaran karena dalam pengelolaan sampah menggunakan pihak ketiga.
"Kunjungan ke Ponorogo ini untuk mengetahui lebih dalam tentang pengelolaan terkait dengan kerjasama pihak ketiga." jelasnya.
Tim dari Pekerjaan Umum pusat berharap dari kunjungan ini bisa memetakan untuk membuat satu formula dan kebijakan dari pemerintah pusat, terkait dengan penyediaan fasilitas tempat pengolahan sampah.
Dian Irawati juga menjabarkan dalam pengelolaan sampah di Ponorogo sebenarnya sudah maksimal di upayakan.
"Secara keseluruhan kami mengapresiasi upaya pemkab ponorogo atas usaha dalam penyediaan dan pengelolaan sampah." paparnya.
"Tetapi ada hal yang perlu disosialisasikan agar memberikan kemudahan dalam proses pengolahan. Terutama dari pemerintah lokal untuk memberi pemahaman kepada masyarakat agar bisa menangani sampah di hulu melalui pemilahan sampah di rumah. Hal ini perlu dilakukan untuk memudahkan pengelola sampah di TPA Mrican bisa lebih efektif dan efisien." imbuhnya.
Sementara Abri Susilo selaku Kepala UPTD TPA Mrican menjelaskan bahwa pengelolaan sampah di TPA Mrican yang bekerja sama dengan pihak ke tiga atau swasta yaitu dengan PT Bess dan kso nya Resinergy.
"Sejauh ini kerjasama dengan pihak ketiga masih sesuai dengan perjanjian kerjasamanya. " jelas Abri.
Dirinya menjabarkan seluruh sampah yang ada di Ponorogo masuk ke TPST ( Tempat Pengolahan Sampah Terpadu), kalau ada residu itu yang di buang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Dirinya mengungkapkan sesuai dengan program untuk TPA relokasi kedepan yang berada di Sukun Pulung untuk pembuangan sampah residu.
Semua berjalan dengan baik, meskipun harapan kita memang seluruh sampah masuk ke TPST tapi ternyata masih sekitar 60 persen yang bisa di olah oleh TPST. " jelasnya.
TPST Mrican bekerjasama dengan pihak ke tiga dalam pengolahan sampah dengan produk RDF( Refuse Derifed Fuel) atau bahan bakar pengganti baru bara yang bernilai jual.
Bagus Satriawan/Joe
0 Komentar