Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Apakah Ponorogo Beresiko Dilalui Bencana Siklon Tropis?


PONOROGO (Warta Mothik) - Beberapa hari yang lalu, wilayah sekitar Kabupaten Ponorogo dilanda fenomena angin kencang. Meskipun tidak berlangsung lama, tetapi kejadian itu cukup membuat masyarakat merasa khawatir.

Lalu apakah bisa, kejadian angin kencang atau bahkan siklon tropis yang bersifat merusak bisa melanda wilayah Indonesia khususnya Jawa Timur, atau lebih tepatnya di Ponorogo? Berikut penjelasannya. 

Menurut klimatologinya, wilayah Indonesia yang terletak di sekitar garis katulistiwa termasuk wilayah yang tidak dilalui oleh lintasan siklon tropis. Namun demikian banyak juga siklon tropis yang terjadi di sekitar wilayah Indonesia, dan memberikan dampak tidak langsung pada kondisi cuaca di Indonesia. Contohnya saja, siklon tropis Rosie (2008) yang terbentuk di sebelah barat Banten, siklon tropis Kirrily yang terbentuk di sekitar Kepulauan Aru, siklon tropis Inigo, yang pada saat masih berupa bibit siklon sempat melintasi Nusa Tenggara dan badai tropis Vamei (2001), yang diklaim sebagai badai tropis yang terbentuk paling dekat dengan katulistiwa yaitu di sekitar semenanjung Malaka, tepatnya pada koordinat 1.5° LU.

Dengan menggunakan data tahun 1964 hingga 2005 untuk kejadian siklon tropis di wilayah Samudra Hindia Tenggara dan tahun 1951 hingga 2006 untuk kejadian siklon tropis di wilayah Pasifik Barat Laut, telah dilakukan perhitungan untuk mendapatkan gambaran kejadian siklon tropis di wilayah dekat Indonesia terutama di wilayah antara 90° hingga 150° BT dan 30° LS hingga 30° LU.

Siklon Tropis di Sebelah Selatan Indonesia

Untuk siklon-siklon tropis di wilayah dekat Indonesia dengan histori data selama 42 tahun diketahui bahwa di sebelah Selatan siklon tropis terbanyak terjadi pada bulan Februari yaitu 23% kejadian dalam sebulan. Disusul kemudian dengan bulan Maret (22%), Januari (21%), Desember (14%) dan April (11%).

Namun demikian pada bulan Juni, Juli, Agustus dan September diketahui merupakan bulan-bulan yang selama 42 tahun hampir tidak terdapat kejadian siklon tropis sama sekali.

Siklon tropis di wilayah ini paling sering terjadi pada bulan Februari yaitu 122 kejadian selama 42 tahun, dengan rata-rata kejadian mencapai 2,9 kejadian per tahun. Pada bulan ini kejadian siklon tropis terbanyak dialami pada tahun 1968 dimana pada saat itu terjadi 7 (tujuh) kali kejadian siklon tropis. Namun demikian ada saatnya pula di bulan Februari tidak terdapat satupun kejadian siklon tropis seperti pada tahun 1967, 1990 dan 2002.

Bulan Desember yang merupakan bulan teraktif kedua, selama 42 tahun terdapat 76 kejadian siklon tropis dengan nilai rata-rata sebesar 1,8 kejadian per tahun. Kondisi ekstrim pernah dialami pada tahun 1973 dimana terdapat 6 kali kejadian siklon tropis dalam satu bulan.

Pada bulan Juni dan Agustus terjadi frekuensi terkecil dimana selama 42 tahun tidak pernah sekalipun terdapat adanya kejadian siklon tropis.

Siklon tropis di sebelah utara Indonesia

Dengan data histori yang lebih panjang (56 tahun), diketahui bahwa wilayah dekat Indonesia sebelah Utara siklon tropis terbanyak terjadi pada bulan Agustus dimana 20% siklon tropis terjadi pada bulan ini. Disusul kemudian dengan bulan September (18%), Juli dan Oktober (15%).

Di bulan Agustus, dengan rata-rata kejadian sebanyak 5,2 kali siklon tropis per tahun, kondisi ekstrim maksimum pernah terjadi pada tahun 1960 (13 kali kejadian siklon tropis dalam sebulan) dan kondisi ekstrim minimum terjadi di tahun 1980 (hanya terjadi 2 kali kejadian siklon tropis dalam sebulan). Dan sebaliknya dengan jumlah kejadian terkecil 13 kali dalam 56 tahun, bulan Februari mengalami kejadian ekstrim maksimum pada tahun 1967 dan 1976 dengan 2 kali kejadian siklon tropis dan pada 45 tahun lainnya tidak mengalami siklon tropis sama sekali.

Pada bulan Agustus yang merupakan bulan paling sibuk bagi pertumbuhan siklon tropis di wilayah ini, dari 323 kejadian terdapat 107 kejadian yang berkembang menjadi badai tropis dan 81 diantaranya berkembang lebih jauh menjadi hurricane. Di bulan Februari yang merupakan bulan dengan jumlah kejadian siklon tropis paling sedikit (13 kejadian), hanya terdapat satu siklon tropis yang berkembang menjadi hurricane. 

Siklon tropis di wilayah Indonesia dipantau oleh Tropical Cyclone Warning Center Jakarta (TCWC Jakarta) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). TCWC Jakarta terbentuk pada 28 Maret 2008[1] untuk memonitor, menganalisis, serta memprakirakan intensitas dan pergerakkan siklon tropis yang tumbuh di wilayah tanggung jawab TCWC Jakarta, Indonesia. Berikut ini adalah daftar siklon tropis yang terbentuk, tumbuh serta berdampak ke wilayah Indonesia dari tahun 2003. Berikut adalah Siklon tropis yang pernah dicatat oleh BMKG di Indonesia:

Tahun Nama siklon Tanggal durasi Lokasi Tekanan

Terendah Kecepetan angin

Maksimum Korban

Meninggal Area terdampak : 

2003 Jana 10 Desember - 12 Desember Samudra Hindia 950 mbar 155 Km/jam - Perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Bengkulu

2004 Fay 16 Maret - 28 Maret Laut Timor

Samudera Hindia 910 mbar 215 Km/jam - Perairan Timor Barat, Rote, Sumba, sebagian NTB

2004 Raymond 1 Januari - 5 Januari Samudera Hindia 985 mbar 85 Km/jam - Perairan Timor Barat, Rote, Sumba

2004 Tim 24 Januari - 25 Januari Samudera Hindia 990 mbar 85 Km/jam - Perairan Jawa Timur, Yogyakarta

2006 Floyd 22 Maret - 27 Maret Samudera Hindia 916 mbar 195 Km/jam - Perairan Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Barat

2007 Lee-Ariel 13 November – 15 November Samudera Hindia 984 mbar 95 Km/jam - Perairan Kepulauan Mentawai, Enggano

2008 Rosie[2] 20 April – 24 April Samudera Hindia 988 mbar 95 Km/jam - Perairan Bengkulu, Banten, Lampung, Jawa Barat

2008 Durga[3] 20 April - 25 April Samudera Hindia 984 mbar 95 Km/jam - Perairan Bengkulu, Banten, Lampung, Jawa Barat

2008 Anika 17 November – 22 November Samudera Hindia 990 mbar 95 Km/jam - Perairan Jawa Tengah, Jawa Barat

2009 Gabrielle 1 Maret - 5 Maret Samudera Hindia 996 mbar 65 Km/jam - Perairan Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah

2009 Kirrily 26 April - 28 April Laut Arafura 999 mbar 65 Km/jam - Maluku, Perairan Papua, Papua Barat

2010 Magda 19 Januari – 24 Januari Samudera Hindia 975 mbar 130 Km/jam - Perairan Pulau Rote, Sumba - NTT

2010 Sean 21 April – 25 April Samudera Hindia 988 mbar 100 Km/jam - Perairan Jawa Timur, Bali, NTB, NTT

2010 Anggrek[4] 30 Oktober - 4 November Samudera Hindia 995 mbar 75 Km/jam - Perairan Bengkulu, Sumatera Barat, Lampung

2013 Narelle 8 Januari - 14 Januari Samudera Hindia 930 mbar 195 Km/jam - Perairan Jawa Timur, Bali, NTB, NTT

2013 Victoria 9 April -12 April Samudera Hindia 971 mbar 140 Km/jam - Perairan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur

2013 Alessia 14 November - 29 November Samudera Hindia 971 mbar 140 Km/jam - Perairan Bali, NTB, NTT

2014 Gillian[5] 22 Maret - 26 Maret Teluk Carpentaria

Samudera Hindia 927 mbar 220 Km/jam - Perairan Merauke, Maluku Tenggara, NTT, NTB

Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat

2014 Bakung[6] 11 Desember - 13 Desember Samudera Hindia 991 mbar 95 Km/jam - Perairan Lampung,[7] Banten, Jawa Barat

2016 Yvette 21 Desember - 23 Desember Samudera Hindia 987 mbar 85 Km/jam - Perairan Jawa Timur, Bali, NTT, NTB

2017 Ernie[8] 7 April - 10 April Samudera Hindia 922 mbar 220 Km/jam - Perairan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur

2017 Frances[9] 27 April - 1 Mei Laut Arafura

Laut Timor 980 mbar 120 Km/jam - Perairan Maluku Tenggara, Timor Barat, Sumba

2017 Cempaka[10] 27 November – 30 Desember Samudera Hindia 998 mbar 65 Km/jam 41 jiwa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah

2017 Dahlia[11] 30 November – 2 Desember Samudera Hindia 985 mbar 75 Km/jam - Perairan Banten, Jawa Barat, Bengkulu, Lampung[12]

2018 Marcus 16 Maret - 24 Maret Laut Timor

Samudera Hindia 912 mbar 230 Km/jam - Perairan Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur

Bali, NTB, NTT

2018 Nora 23 Maret - 26 Maret Teluk Carpentaria 958 mbar 155 Km/jam - Perairan Merauke - Papua

2018 Flamboyan[13] 28 April - 2 Mei Samudera Hindia 983 mbar 110 Km/jam - Perairan Bengkulu, Lampung, Banten

2018 Kenanga[14] 15 Desember - 18 Desember Samudera Hindia 990 mbar 185 Km/jam - Perairan Bengkulu, Sumatera Barat, Lampung

2019 Riley[15] 24-26 Januari Samudera Hindia - 110 Km/jam 1 Jiwa[16] Perairan Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur

2019 Lili[17] 9 Mei - 11 Mei Laut Banda 1006 mbar 74 Km/jam - Kepulauan Maluku Barat Daya, Pulau Timor, Perairan NTT

2020 Mangga[18] 21 Mei - 24 Mei Samudera Hindia 995 mbar 65 Km/jam - Perairan Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat

2021 Seroja[19] 5-12 April Laut Sawu 971 mbar 130 Km/jam 228 jiwa[20] NTT, Perairan NTB, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah

Dirangkum dari berbagai sumber

Posting Komentar

0 Komentar