Berdasarkan data terbaru, terjadi pergeseran awal musim kemarau di sejumlah wilayah di Indonesia. Pergeseran itu menunjukkan kecenderungan kemarau datang lebih lambat bila dibandingkan prakiraan sebelumya.
Lalu bagaimana dengan daerah Ponorogo dan sekitarnya (Mataraman)?
Mengingat pergeseran paling signifikan tercatat di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Di pulau Jawa, Bali dan kepulauan Nusa Tenggara akan mengalami awal musim kemarau pada dasarian ketiga bulan Mei hingga dasarian pertama bulan Juni atau bulan Mei sepuluh hari ketiga hingga Juni sepuluh hari pertama. Pergeseran ini bahkan bisa mencapai tiga hingga lima dasarian di beberapa daerah. Terutama di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur.
Jadi bisa disimpulkan untuk daerah Ponorogo dan sekitarnya saat ini telah memasuki awal musim kemarau, meskipun pada beberapa hari terakhir masih mengalami hujan tetapi intensitasnya sudah mulai berkurang.
Meskipun awal musim kemarau waktunya bergeser, tetapi puncak musim kemarau secara umum diperkirakan terjadi pada rentang bulan Juli sampai bulan Agustus 2025. Namun sementara itu, secara umum di pulau Jawa puncak musim kemarau justru cenderung terjadi lebih awal dari perkiraan semula. Durasi lamanya musim kemarau diperkirakan juga akan mengalami perubahan.
Dengan adanya perubahan pola musim ini, masyarakat diharapkan agar lebih siap dan waspada. Terutama kepada para petani agar dapat mempersiapkan diri sejak dini untuk menghadapi musim kemarau yang berbeda dari biasanya.
BMKG-pun akan terus memantau perkembangan cuaca dan iklim secara berkala untuk memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
Bagus Satriawan
0 Komentar