Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Lewat Workshop Posyandu, Pemkab Ponorogo Perkuat Komitmen Turunkan Angka Stunting.

PONOROGO – Semangat kolektif untuk mencetak generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia dalam Workshop Posyandu yang digelar di Gedung Sasana Praja, Kamis (6/11/2025). Acara yang dihadiri oleh berbagai unsur ini menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam percepatan penurunan angka stunting.

Dalam sambutannya yang penuh semangat, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyampaikan pesan yang mendalam dan filosofis. Ia mengingatkan setiap orang tua dan masyarakat akan tanggung jawab besar mereka.


“Saya mengingatkan, titipan Tuhan, anak ini bukan milik kita, ini milik Tuhan yang akan menjadi pemimpin di republik ini dan sekarang ada di hadapan saya. Maka, dijaga, tidak boleh stunting, harus cerdas, hebat akhlak dan SDM-nya,” tegas Bupati Sugiri.



Bupati tidak hanya berhenti pada seruan, tetapi juga menyampaikan visi besarnya untuk Ponorogo ke depan. “Ini keren, ke depan mimpi kami, ibunya sehat, anak-anak tumbuh berkualitas tanpa stunting. Yang mampu menerima apapun yang baik, tumbuh berkualitas, fisiknya baik jiwanya baik. Maka ini PR kita bersama-sama,” ujarnya.


Ia pun memohon dengan hormat kepada semua pihak untuk bersinergi. “Saya mohon dengan hormat semua unsur, semua pihak, kita siapkan generasi penerus yang jauh lebih berkualitas, dimulai dari bayi yang tidak stunting.”


Komitmen yang sama ditegaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, Dr. Dyah Ayu Puspitaningarti. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa penanganan stunting bukanlah tugas Dinkes semata, melainkan tanggung jawab bersama.


“Kita selalu bersinergi, berkolaborasi. Kita tidak bisa bekerja sendiri untuk menciptakan generasi Ponorogo yang sehat dan hebat,” jelas Dr. Dyah.


Workshop kali ini, menurutnya, secara khusus membahas aspek tumbuh kembang anak secara holistik. “Tema hari ini bagaimana tumbuh kembang anak, baik dari nutrisinya maupun dari tumbuh kembangnya anak. Maka narasumbernya ada dari dokter spesialis anak dan dari ahli gizi, di mana nanti memantau perkembangan anak sehingga tercukupi, mulai dari dia dalam kandungan sampai menjadi bayi dan balita,” paparnya.


Menanggapi pertanyaan wartawan mengenai angka stunting tahun ini, Dr. Dyah mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan bulanan rutin, angka stunting Ponorogo berada di kisaran 8%.


“Kalau laporan bulanan rutin di angka 8. Tapi seperti dikatakan Bupati, angka itu hanya indikator saja. Selebihnya, bagaimana dampaknya benar-benar tidak ada kasus stunting di Kabupaten Ponorogo,” tegasnya.


Pernyataan ini mengisyaratkan perubahan pendekatan yang lebih substantif. Pemerintah tidak hanya mengejar penurunan angka di atas kertas, tetapi memastikan setiap anak di Ponorogo benar-benar terbebas dari stunting dan dapat tumbuh optimal sesuai potensinya. Bagus Satriawan