PONOROGO (Warta Mothik) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo kembali menggelar event unik bertajuk 'Ponorogo Rikolo Semono' (PRS) yang akan digelar selama sepekan di Alun-Alun Ponorogo, mulai 9 hingga 15 Juli 2025.
Acara bernuansa klasik ini merupakan penyelenggaraan kedua yang dihelat oleh Pemkab melalui Dinas Perdagkum, menggabungkan sajian zaman dulu dengan kekinian.
Berbagai bazar dan stand bernuansa tempo doeloe turut memeriahkan PRS 2025. Pengunjung dapat menikmati beragam hiburan, seperti Jaran Thek, Layar Tancap, Orkes Kawak, Ketoprak, Musik Keroncong, serta tontonan lain yang mengingatkan pada nuansa masa lalu.
Saat dikonfirmasi Warta Mothik, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyampaikan bahwa PRS merupakan upaya kreatif Pemkab untuk menggali potensi budaya lokal.
"Kami sedang berpikir kreatif, harus menggali yang kita miliki. Kita punya budaya, etos kerja yang bagus, dan masa lalu yang menjadi bagian dari perjalanan hingga sekarang. Mari kita tengok ke belakang, lalu bangkitkan keunggulan masa lalu agar Ponorogo tidak hanya menjadi kota budaya, tapi juga kota kreatif," ujar Sugiri.
Ia juga mengungkapkan bahwa Ponorogo sedang dalam proses pengajuan ke UNESCO sebagai Kota UCN (Kota Kreatif). Harapannya, dari budaya dan kreativitas, akan tumbuh ekonomi yang berujung pada kesejahteraan masyarakat.
Ketika ditanya apakah PRS juga menjadi penggerak ekonomi, Bupati Sugiri menegaskan bahwa event ini merupakan "kincir ekonomi" bagi Ponorogo.
"Oh iya, ini kincir ekonomi. Bayangkan, ada tontonan, UMKM, kesenian, jajanan lawas, barang antik, dan penonton yang menggunakan transportasi kesini. Semua ini menggerakkan ekonomi," tambahnya.
Dengan berbagai atraksi dan kegiatan bernilai historis, Ponorogo Rikolo Semono 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga memperkuat identitas budaya sekaligus mendongkrak perekonomian daerah.
Bagus Satriawan/HLM
0 Komentar