Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Stafsus Wapres Bahas Reog Ponorogo dan Monumen Peradaban Saat Bertemu Bupati Sugiri Sancoko


PONOROGO (Warta Mothik) - Diskusi cukup serius terjadi ketika Suwardi, staf Khusus (Stafsus) Wakil Presiden (Wapres) RI, bertemu dengan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Keduanya membahas tentang kearifan lokal yang notabene adalah warisan budaya secara turun-temurun.

Suwardi yang seorang doktor dan mantan dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Universitas Slamet Riyadi Solo itu sengaja berkunjung ke Pringgitan (rumah dinas bupati Ponorogo), Jumat (17/20/2025). 

“Kearifan lokal merupakan bagian dari kebudayaan. Semodern apapun masyarakat kita, generasi muda harus tetap tumbuh dalam akar budaya yang diwariskan oleh leluhur,” kata Suwardi.


Menurut dia, setiap budaya memiliki posisi yang sama, baik budaya lokal maupun budaya luar. Masyarakat tidak boleh menganggap budaya luar lebih keren atau lebih baik dibandingkan tradisi lokal.

“Sebagai contoh, istilah sis dan bro itu ekspresi dari kebudayaan metropolitan, sementara kakang dan senduk adalah ekspresi dari budaya Ponorogo. Jangan beranggapan bahwa istilah dari luar itu lebih modern atau lebih baik dibandingkan dengan istilah lokal kita,” jelasnya.

Suwardi menambahkan, kebudayaan tidak hanya sebatas ekspresi, tetapi juga mencakup sistem ekonomi, bahasa, dan kesenian. Dia menilai Bupati Sugiri Sancoko memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga keragaman budaya.

“Pak Bupati sedang membangun Monumen Reog dan Museum Peradaban. Reog adalah salah satu puncak peradaban manusia yang akarnya berada di Ponorogo dan tersebar ke seluruh dunia sehingga harus dijaga,” tegasnya sembari mengungkapkan pemerintah pusat menaruh perhatian khusus terhadap Ponorogo karena pembangunan monumen setinggi 126 meter tersebut.


Sementara itu, Bupati Sugiri Sancoko menyebut sedang berupaya menguatkan kearifan lokal sebagai kekayaan budaya. Penguatan kekayaan budaya lokal itu bertujuan menunjang sektor ekonomi dan membentuk karakter masyarakat. 

"Kami sadar bahwa Ponorogo butuh percepatan-percepatan di bidang budaya.  Bolehlah cabang dan rantingnya (Reog Ponorogo, Red) ada di mana-mana, tetapi akarnya tetap di sini sebagai kekayaan budaya," terangnya.

Kedatangan Stafsus Wapres juga disambut oleh Sekretaris Daerah Ponorogo Agus Pramono, Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Agus Sugiarto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Jamus Kunto Purnomo, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Judha Slamet Sarwo Edi, serta Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Etik Mudarifah.

(Nky)