PONOROGO(Warta Mothik) - Perhatian Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Sosial RI, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Bakorwil 1 Madiun) dan Pemerintah Kabupaten Ponorogo bekerja sama dalam menekan angka stunting melalui berbagai program intervensi gizi, salah satunya lewat kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bergizi untuk 250 balita di Desa Singkil, Kecamatan Balong, Jumat (21/11/2025).
Program ini menjadi salah satu langkah kolaborasi nyata Pemerintah dalam menghadapi persoalan stunting yang masih menjadi tantangan di sejumlah wilayah.
Pemkab Ponorogo terus memperkuat langkah untuk menekan angka stunting. Plt Bupati Ponorogo, Lisdyarita, menegaskan bahwa persoalan gizi balita adalah isu besar yang harus menjadi kerja bersama.
"Masalah gizi pada balita termasuk stunting, gizi buruk, dan gizi kurang adalah tantangan serius yang kita hadapi bersama-sama. Angka masalah gizi pada balita bukan sekedar statistik semata melainkan cerminan dari masa depan generasi kita." tegasnya.
Lisdyarita juga menjelaskan bahwa penanganan stunting sudah menjadi agenda prioritas pembangunan daerah.
"Pemerintah Kabupaten Ponorogo sangat berkomitmen untuk menjadikan penurunan stunting sebagai prioritas utama pembangunan daerah." jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa anak-anak yang mengalami kekurangan gizi berisiko menghadapi hambatan pertumbuhan, baik secara kognitif maupun fisik. Karena itu, Pemkab Ponorogo terus memperkuat intervensi gizi, termasuk pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal.
"Kami telah melakukan berbagai macam cara untuk menurunkan angka stunting di Ponorogo salah satunya dengan pemberian makanan tambahan berbahan makanan lokal untuk memastikan kecukupan asupan gizi terutama protein hewani dan pangan lokal yang kaya nutrisi." imbuh Lisdyarita.
Sementara itu, Kabid Bidang Pembangunan Ekonomi Bakorwil I Madiun, Sisilia Satyarini, menekankan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar penyaluran bantuan, tetapi bagian penting dari edukasi gizi bagi masyarakat.
"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen kita semua untuk mendukung program percepatan penurunan stunting dan peningkatan status gizi balita di Jawa Timur, khususnya di wilayah Bakorwil 1 Madiun." ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa dampak stunting jauh lebih luas daripada sekadar ukuran fisik.
"Sebagaimana kita pahami bersama, stunting bukan hanya persoalan tinggi badan, tetapi juga kualitas sumber daya manusia di masa depan." pungkas Sisilia.
Wib
Social Plugin