Acara dihadiri langsung oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang juga bertindak selalu inspektur upacara, Wakil Bupati Lisdyarita, Ketua DPRD Ponorogo Dwi Agus P, Ketua TP PKK, Forkopimda, Asisten, Kepala OPD, ASN, TNI POLRI, Pramuka dan pelajar serta Organisasi masyarakat maupun keagamaan.
Bupati Sugiri Sancoko menegaskan peran penting Pancasila sebagai dasar negara yang mampu merangkul semua perbedaan.
"80 tahun yang lalu Bung Karno menyampaikan konsep Pancasila di depan sidang BPUPKI. Beliau mengatakan bahwa konsep dasar negara harus berada di tengah, tidak boleh dimiliki oleh satu golongan tertentu. Maka Pancasila adalah jalan tengah untuk merangkai segala perbedaan. Pancasila menjadi jangkar untuk menyatukan perbedaan. Baik itu agama, suku, ataupun puluhan ribu pulau, semuanya disatukan Pancasila." demikian tegasnya.
Bupati yang diusung PDI Perjuangan itu juga menegaskan peran penting Bung Karno sebagai konseptor dan penggagas dasar negara Indonesia.
"Pancasila tidak diadopsi dari mana-mana, melainkan digali sendiri oleh Bung Karno dari rahim ibu pertiwi. Karena itu, Indonesia masih tetap utuh sampai saat ini. Kerukunan masih tetap terjaga meskipun banyak yang hantaman yang mengujinya." papar bupati dua periode ini.
Kemudian Kang Giri mengajak untuk mengimplementasikan kembali konsep Pancasila pada seluruh masyarakat Ponorogo.
"Hari ini saya sampaikan dan ingatan kepada seluruh masyarakat Ponorogo, mari kita implementasikan konsep Pancasila di Ponorogo. Ada banyak perbedaan yang terjadi di Ponorogo ini, tapi semua tetap rukun dan damai karena Pancasila. Mari kita tanam Pancasila di relung hati ditiap-tiap insan di bumi Ponorogo." ajak Kang Giri.
Lebih lanjut ia secara khusus berpesan kepada bawahannya untuk bergotong royong membangun Ponorogo yang lebih hebat.
"Secara khusus saya sampaikan juga untuk seluruh dinas, kuburlah masing-masing ego sektoral. Entah siapapun panjenengan, mari kita rangkul kesadaran agar Ponorogo yang lebih hebat bisa kita ciptakan." tutupnya.
Bagus Satriawan
0 Komentar