Kegiatan yang diikuti pengurus PKK dari 21 kecamatan itu menjadi ajang kampanye Program Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) sekaligus mendorong kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan pangan nonberas.
Ketua TP PKK Ponorogo Susilowati Sugiri Sancoko menegaskan pentingnya asupan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengingatkan bahwa tubuh manusia membutuhkan sekitar 45 persen zat gizi, termasuk vitamin, mineral, dan protein.
"Makanan beragam itu untuk semua, bukan hanya balita. Menu bergizi seimbang berarti ada karbohidrat, protein, sayur, dan buah. Dan itu harus dilakukan setiap hari, tidak menunggu besok atau lusa," ujarnya.
Ia juga berharap kegiatan lomba tidak hanya berhenti pada seremoni, melainkan menjadi gerakan berkelanjutan.
"Setelah ini, menu yang sudah dibuat bisa dibagikan ke desa-desa supaya bisa dipraktikkan. Harapannya bisa menjadi kebiasaan makan sehat masyarakat Ponorogo," katanya.
Pada kesempatan yang lain Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam sambutannya mengatakan akan menguji para peserta untuk menciptakan menu tanpa menggunakan bahan utama beras atau tepung. Sebagai gantinya, mereka diwajibkan memanfaatkan aneka umbi lokal seperti singkong, uwi, talas, porang, dan jagung.
"Karbohidrat itu tidak hanya dari beras. Kedepan kita ingin bukan hanya lomba, tapi menjadikan menu dari kearifan lokal ini sebagai gaya hidup. Pangan kita sebenarnya sangat kaya," ujar Kang Giri.
Ia menambahkan hasil kreasi peserta berpotensi menjadi inspirasi bagi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini tengah dijalankan Pemkab Ponorogo.
"Kami ingin olahan seperti ini bisa jadi menu lokal MBG. Jadi masyarakat bisa mengadopsi bahan pangan yang tumbuh di sekitar mereka. Pangan lokal tentu lebih pas dan sesuai dengan kebutuhan tubuh," ucapnya.
Bagus Satriawan
Social Plugin